Rabu, 21 April 2010

Budaya Hidup Bersih di Grobogan * Oleh M Saifuddin Alia

Buzz this!

KEBERHASILAN Kabupaten Grobogan memperbaiki peringkat perolehan Adipura beberapa tahun terakhir  ini, haruslah kita syukuri.
Hal itu mengingat tahun-tahun sebelumnya kendati telah bekerja keras untuk memperbaiki peringkat, hasilnya masih jauh dari harapan masyarakat. Baru beberapa tahun terakhir inilah dapat memperoleh hasil menggemberikan. Kesuksesan itu menjadikan daerah ini menjadi salah satu yang diperhitungkan dalam persaingan meraih penghargaan tersebut.

Apalagi saat ini Grobogan terus berbenah. Bekerja keras untuk memperbaiki 20 titik atau kawasan yang menjadi penilaian. Terutama areal pasar, sekolah, jalan raya, dan terminal. Bila kerja keras ini selalu konsisten dilaksanakan, maka tidak mustahil ke depan daerah ini dapat meraih prestasi terbaik.

Penulis merasa optimistis, tidak lama lagi prestasi terbaik itu bisa dicapai, asalkan segenap masyarakat istikamah dalam merealisasikannya. Seluruh elemen hendaknya terus berusaha untuk membawa daerah ini menjadi kota yang  bersih, rapi, dan indah.

Untuk itu, hal yang seyogianya dilaksanakan adalah perlunya menggalakkan kembali budaya bersih dan ramah terhadap lingkungan yang dulu pernah dicanangkan oleh Pemkab. Agar gerakan budaya bersih dan ramah lingkungan itu dapat  berjalan maksimal, Pemkab hendaknya bisa menjadi pelopornya. Jangan sampai terjadi Pemkab yang mencanangkan, tetapi justru malah tidak bisa untuk dijadikan panutan.

Dalam konteks ini tidak ada pilihan lain bagi Pemkab kecuali harus mau dan mampu menjadi teladannya.  Salah satunya adalah dengan cara lingkungan Pemkab setiap saat harus senantiasa bersih. Jangan sampai terlihat adanya kotoran sedikitpun di lingkungannya.

Bila perlu untuk menumbuhkan budaya bersih dan ramah lingkungan itu, Pemkab menerapkan hukuman bagi seluruh pegawai dyang terbukti tidak dapat menjaga kebersihan. Semisal membuang buntung rokok serta sampah sembarangan dan sebagainya.

Dengan diterapkannya aturan tegas tersebut,  diharapkan budaya bersih akan tercipta di lingkungan Pemkab. Selanjutnya gerakan budaya bersih dan ramah lingkungan dengan sendirinya  akan ditiru oleh pemerintah tingkat kecamatan dan desa.

Menjadi Teladan

Dalam hal ini, segenap pemerintah kecamatan dan desa  juga harus mampu menjadi teladan dalam menciptakan budaya bersih dan ramah lingkungan. Setiap pegawai kantor kecamatan dan perangkat desa seyogianya bisa menunjukkan kepada masyarakat bahwa kebersihan dan ramah terhadap lingkungan telah menjadi bagian dalam kehidupannya sehari-hari.

Di samping itu, mengingat penting dan mendesaknya budaya bersih dan ramah lingkungan segera terealisasi maka  seluruh masyarakat diharapkan mendukung gerakan tersebut. Sebab penulis yakin tanpa ada dukungan dan kesadaran seluruh elemen masyarakat upaya menggalakkan budaya bersih dan ramah lingkungan tidak dapat berjalan baik.

Dalam kaitan hal itu, peran tokoh agama dan tokoh masyarakat sangat dibutuhkan. Mereka diharapkan dapat mengambil peran aktif untuk membimbing anggota masyarakat membiasakan hidup bersih dan ramah lingkungan. Dengan peranan aktif tokoh itulah, gerakan menciptakan budaya besih dan ramah lingkungan dipastikan berjalan optimal. Tokoh agama dapat mengimbau masyarakat untuk selalu hidup bersih dan ramah lingkungan lewat majelis-majelis pengajian dan lain-lain. Setiap saat memberi ceramah atau mauidhah hasanah, tokoh agama dapat menyelipkan materi tentang pentingnya budaya bersih dan ramah lingkungan.

Begitu pula halnya dengan tokoh masyarakat. Setiap ada forum warga, seperti rapat tingkat RT, RW dan desa, diharapkan dapat mengampanyekan budaya bersih dan ramah lingkungan. Bahkan bila perlu berbagai lomba tentang kebersihan lingkungan kembali digalakkan. Mulai tingkat RT, RW, desa, kecamatan, sampai kabupaten diadakan perlombaan kebersihan lingkungan secara serempak.

Dengan adanya teladan dari Pemkab dan dukungan total dari elemen masyarakat secara konsisten, niscaya tidak lama lagi budaya bersih dan ramah lingkungan terwujud di seluruh wilayah Grobogan. Dengan demikian, impian masyarakat agar daerahnya memboyong piala Adipura dapat terealisasi. (10)

— M Saifuddin Alia, Ketua Lajnah Taílif  Wan Nasyr Kabupaten Grobogan, Sekretaris Forum Nasional Pers Pesantren (FNPP) Jateng
Sumber : http://suaramerdeka.com/v1/index.php/read/cetak/2010/04/15/105795/Budaya-Hidup-Bersih-di-Grobogan

Anda Sudah Baca Yang Ini? :

0 comments:

Klik Here To Show All Comment


Posting Komentar

newer page older page home
top